Wednesday, March 8, 2017

Tokoh Pengembang Teori Behavioristik

Tokoh Pengembang Teori Behavioristik

Tokoh Pengembang Teori Behavioristik - Menurut Marhaeni (2013: 21-24) ada beberapa tokoh yang mengembangkan teori behavioristik yaitu :

1. Teori Behavioristik Watson

Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Dengan kata lain, meskipun Watson mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun Watson menganggap hal-hal tersebut sebagai faktor yang tidak perlu diperhitungkan. Watson tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat diamati.

2. Teori Behavioristik Thorndike

Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran koneksionisme (connectinism).

3. Teori Behavioristik Clark Hull

Clark Hull juga menggunakan variabel hubangan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Baginya, seperti teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori ini mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh bagian manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya

4. Teori Behavioristik Edwin Guthrie

Demikian juga Edwin, Edwin juga menggunakan variabel stimulus dan respon. Namun Edwin mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis sebagaimana Clark Hull. Edwin juga mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut.

5. Teori Behavioristik  Skinner 

Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu mengungguli konsep-konsep lain yang dikemukakan oleh para tokoh sebelumnya. Skinner mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun dapat menunjukkan konsepnya tentang belajar secara lebih komprehensif. Menurutnya, hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang digambarkan oleh para tokoh sebelumnya.