Friday, February 12, 2016

MANUSIA DAN MODERNISME


Penulis:
Achmad Rizal Arafat


A.      PENGERTIAN MANUSIA
Pada surat al-Mu’minun [23]: 115, Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut: “Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”. Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat penegasan Allah, yaitu: (1) manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, (2) manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi, dan (3) manusia akhirnya akan dikembalikan kepada Tuhan, untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup di dunia ini dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi daripada fungsi manusia itu sendiri.

B.     PENGERTIAN MODERNISME
Kata modern berasal dari bahasa Latin, modernus, yang berarti: saat ini; sekarang; masa kini dan akhir-akhir ini. Modernitas berarti realitas kemodernan, modernisme berarti paham mengenai kemodernan, sedangkan modernisasi adalah proses kemodernan. Modernisasi dapat diartikan sebagai aktivitas yang membawakemajuan, perubahan, dan perombakan.
Beberapa ciri masyarakat modern adalah: mengedepankan cara berpikir, bertindak, dan memandang sesuatu yang masuk akal, bersifat terbuka, menerima hal-hal baru dan menerima kritik, demokratis, mengedepankan persamaan, menghargai perbedaan, dll.

C.    SEJARAH MUNCULNYA MODERNISME
Pertama, Eropa klasik. Pada masa ini Eropa adalah suatu kawasan yang didominasi oleh peradaban Yunani (abad ke-8 SM sampai abad ke-6 SM) dan Romawi Kuno (abad ke-10 SM sampai abad ke-5 M). Masyarakat Yunani kuno mewariskan ilmu filsafat yang menekankan pada rasionalitas, demokratisasi, dan logika berpikir bebas. Sementara peradaban Romawi kuno, telah meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan peradaban modern bagi bangsa Eropa saat ini.
Kedua, Eropa pertengahan. Dimulai saat jatuhnya Romawi Barat yang kemudian dipersatukan kembali oleh Raja Charlemagne dari Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya Konstatinopel di Romawi Timur di abad ke-14 M. Pada masa pertengahan ini, pengaruh agama Kristen sangat dominan dan menancapkan kekuasaan di semua sektor kehidupan, termasuk pemerintahan. Karenanya, masa ini disebut dengan masa kegelapan (the dark age) bagi bangsa Eropa. Agama menjadi corong kekuasaan dan membelenggu kreativitas akal pikir manusia. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat disemua ranah kehidupan, termasuk urusan politik.
Ketiga, Eropa modern atau zaman modern. Pada masa ini lahir sebuah gerakan yang sering disebut dengan dengan gerakan “renaisans”. Renaisans yaitu kembalinya budaya Yunani kuno dan Romawi kuno yang merupakan benih zaman modern. Gerakan renaisans dipelopori oleh para humanis. Gerakan renaisans merupakan titik tolak kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Gerakan lain yang mempengaruhi zaman modern adalah gerakan “aufklarung” yang muncul di abad ke-18. Zaman ini disebut “pencerahan” karena tergantikannya “iman yang membelenggu” dengan keunggulan rasio yang diyakini mampu membawa manusia pada kebenaran dan kebahagiaan hidup.
D.    KONSEP MANUSIA MODERN
Materialisme merupakan paham atau aliran yang menanggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi nature (alam ). Ciri khas materialisme adalah bahwa yang terpenting dari manusia bukanlah pada akal atau ruh ,melainkan pada dimensi  usahanya. Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar- benar ada adalah materi. Materialisme memandang manusia tak lebih dari kumpulan materi, tubuh atau daging semata, serta menafikan keberadaan ruh atau jiwa sebagaimana dikenal dalam islam.
Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.
Empirisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia didapatkan dari sesuatu yang dapat dilihat, sesuatu yang nyata.
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya.

E.     PENGARUH MODERNISME TERHADAP MANUSIA
Bicara modernisasi tak terlepas dari pembicaraan sekularisme, yakni segala upaya untuk membungkam dan mengenyampingkan peran dan nilai-nilai agama dari ruang publik, sehingga peran dan nilai-nilai itu hanya diserahkan kepada masing-masing individu, bahkan pada titik yang paling ekstrim menolak adanya Tuhan. Menurut Naquid Al-Attas, adalah pembebasan manusia dari agama dan kemudian metafisika atau pembebasan alam dari nada-nada keagamaan.

F.     KESIMPULAN
Zaman senantiasa berubah. Zaman modern adalah bagian dari perubahan tersebut dan merupakan salah satu mata rantai sejarah yang tak bisa dinafikan. Diakui, bahwa modernisasi telah membawa banyak perubahan positif untuk kehidupan manusia. Namun demikian, harus disadari bahwa modernisasi juga membawa dampak negatif bagi manusia. Akibat modernisasi yang sangat mengedepankan rasionalisme, empirisme, materialisme, dan hedonisme manusia mengalami keterasingan. Manusia modern mengalami kekeringan spiritual.
Secara fisik manusia modern boleh dibilang gemerlap dan penuh dengan kemewahan. Tujuan hidup yang semata-mata bersifat materi membuat mereka terperangkap dalam keserakahan dan ambisi yang tak berkesudahan. Manusia membutuhkan dokter yang mampu menyembuhkan penyakitnya sehingga kemajuan teknologi yang mereka bawa seiring dengan kemajuan mental dan spiritual mereka.