Penulis:
Achmad Rizal Arafat
A. PENGERTIAN MANUSIA
Pada
surat al-Mu’minun [23]: 115, Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut:
“Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak
akan dikembalikan kepada Kami?”. Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat
penegasan Allah, yaitu: (1) manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, (2) manusia
diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi, dan (3) manusia akhirnya akan
dikembalikan kepada Tuhan, untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang
dilakukan pada waktu hidup di dunia ini dan perbuatan itu tidak lain adalah
realisasi daripada fungsi manusia itu sendiri.
B. PENGERTIAN MODERNISME
Kata
modern berasal dari bahasa Latin, modernus, yang berarti: saat ini;
sekarang; masa kini dan akhir-akhir ini. Modernitas berarti realitas
kemodernan, modernisme berarti paham mengenai kemodernan, sedangkan modernisasi
adalah proses kemodernan. Modernisasi dapat diartikan sebagai aktivitas yang
membawakemajuan, perubahan, dan perombakan.
Beberapa
ciri masyarakat modern adalah: mengedepankan cara berpikir, bertindak, dan
memandang sesuatu yang masuk akal, bersifat terbuka, menerima hal-hal baru dan
menerima kritik, demokratis, mengedepankan persamaan, menghargai perbedaan,
dll.
C. SEJARAH MUNCULNYA MODERNISME
Pertama,
Eropa klasik. Pada masa ini Eropa adalah suatu kawasan yang didominasi oleh
peradaban Yunani (abad ke-8 SM sampai abad ke-6 SM) dan Romawi Kuno (abad ke-10
SM sampai abad ke-5 M). Masyarakat Yunani kuno mewariskan ilmu filsafat yang
menekankan pada rasionalitas, demokratisasi, dan logika berpikir bebas.
Sementara peradaban Romawi kuno, telah meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan
peradaban modern bagi bangsa Eropa saat ini.
Kedua,
Eropa pertengahan. Dimulai saat jatuhnya Romawi Barat yang kemudian dipersatukan
kembali oleh Raja Charlemagne dari Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya
Konstatinopel di Romawi Timur di abad ke-14 M. Pada masa pertengahan ini,
pengaruh agama Kristen sangat dominan dan menancapkan kekuasaan di semua sektor
kehidupan, termasuk pemerintahan. Karenanya, masa ini disebut dengan masa
kegelapan (the dark age) bagi bangsa Eropa. Agama menjadi corong
kekuasaan dan membelenggu kreativitas akal pikir manusia. Gereja serta para
pendeta mengawasi pemikiran masyarakat disemua ranah kehidupan, termasuk urusan
politik.
Ketiga,
Eropa modern atau zaman modern. Pada masa ini lahir sebuah gerakan yang sering
disebut dengan dengan gerakan “renaisans”. Renaisans yaitu kembalinya budaya
Yunani kuno dan Romawi kuno yang merupakan benih zaman modern. Gerakan
renaisans dipelopori oleh para humanis. Gerakan renaisans merupakan titik tolak
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Gerakan
lain yang mempengaruhi zaman modern adalah gerakan “aufklarung” yang
muncul di abad ke-18. Zaman ini disebut “pencerahan” karena tergantikannya
“iman yang membelenggu” dengan keunggulan rasio yang diyakini mampu membawa
manusia pada kebenaran dan kebahagiaan hidup.
D. KONSEP MANUSIA MODERN
Materialisme
merupakan paham atau aliran yang menanggap bahwa dunia ini tidak ada selain
materi nature (alam ). Ciri khas materialisme adalah bahwa yang
terpenting dari manusia bukanlah pada akal atau ruh ,melainkan pada
dimensi usahanya. Materialisme adalah paham dalam filsafat yang
menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar- benar ada adalah materi.
Materialisme memandang manusia tak lebih dari kumpulan materi, tubuh atau
daging semata, serta menafikan keberadaan ruh atau jiwa sebagaimana dikenal
dalam islam.
Rasionalisme
adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk
memperoleh pengetahuan. Pengertian rasionalisme adalah doktrin filsafat yang
menyatakan bahwa kebenaran ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis
yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.
Empirisme
adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia didapatkan
dari sesuatu yang dapat dilihat, sesuatu yang nyata.
Hedonisme
adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi
adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang,
pesta-pora, merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang
lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga
mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya.
E. PENGARUH MODERNISME TERHADAP MANUSIA
Bicara
modernisasi tak terlepas dari pembicaraan sekularisme, yakni segala upaya untuk
membungkam dan mengenyampingkan peran dan nilai-nilai agama dari ruang publik,
sehingga peran dan nilai-nilai itu hanya diserahkan kepada masing-masing
individu, bahkan pada titik yang paling ekstrim menolak adanya Tuhan. Menurut
Naquid Al-Attas, adalah pembebasan manusia dari agama dan kemudian metafisika
atau pembebasan alam dari nada-nada keagamaan.
F. KESIMPULAN
Zaman
senantiasa berubah. Zaman modern adalah bagian dari perubahan tersebut dan
merupakan salah satu mata rantai sejarah yang tak bisa dinafikan. Diakui, bahwa
modernisasi telah membawa banyak perubahan positif untuk kehidupan manusia.
Namun demikian, harus disadari bahwa modernisasi juga membawa dampak negatif
bagi manusia. Akibat modernisasi yang sangat mengedepankan rasionalisme,
empirisme, materialisme, dan hedonisme manusia mengalami keterasingan. Manusia
modern mengalami kekeringan spiritual.
Secara
fisik manusia modern boleh dibilang gemerlap dan penuh dengan kemewahan. Tujuan
hidup yang semata-mata bersifat materi membuat mereka terperangkap dalam
keserakahan dan ambisi yang tak berkesudahan. Manusia membutuhkan dokter yang
mampu menyembuhkan penyakitnya sehingga kemajuan teknologi yang mereka bawa
seiring dengan kemajuan mental dan spiritual mereka.